1. Mengapa
penting untuk mengurangi resiko bencana alam pada makhluk hidup, perlu diajari
mengenai struktur bumi, fenomena gempa bumi dan gunung api?
Bumi adalah planet yang sangat dinamis. Beberapa
bukti diantaranya adalah peristiwa terjadinya gempa bumi dan kegiatan gunung
berapi yang terjadi di beberapa tempat di penjuru dunia. Bukti geologi dalam
batuan menunjukkan bahwa kegiatan in terjadi terus menerus dalam sejarah
bumi. Aktivitas ini telah berlangsung beratus-ratus juta-juta tahun dan
memperlihatkan bukti kedinamisan bumi yang konstan. Manfaat mempelajari ilmu
geofisika :
1.
Memahami bagaimana struktur geologi
dalam suatu batuan terbentuk dan hal ini dapat membantu untuk
mengetahui sejarah yang pernah terjadi pada batuan tersebut. Selain dari pada
itu, dengan mempelajari geologi struktur, kita dapat mengetahui proses kejadian
jebakan sumberdaya geologi seperti air, minyakbumi, gas dan mineral
lainnya.
2.
Dengan mengetahui jenis struktur
yang ada pada batuan maka kita dapat mengetahui kondisi batuan tersebut, apakah
batuan tersebut telah terkena gaya yang sangat kuat atau tidak, dan apakah gaya
yang bekerja pada batuan masih aktif atau tidak.
3.
Dengan mengetahui kekuatan gaya yang
telah terjadi pada batuan maka kita dapat meramal kekuatan atau ketahanan
batuan itu apabila batuan tersebut terkena getaran yang berasal dari gempa
bumi.
4.
Dengan mengetahui jenis struktur
yang ada, seperti lipatan atau sesar, kita dapat mengetahui keadaan bentuk muka
bumi dengan lebih baik. Dan hal ini akan membantu kita untuk mengetahui
kesesuaian atau kestabilan sesuatu kawasan terhadap daya dukung lahan untuk
konstruksi bangunan atau kestabilan wilayah terhadap bencana longsoran,
dsb.
2. Gambarkan
struktur bumi dan terangkan bagian-bagiannya!
Secara garis besar, lapisan bumi terdiri atas
beberapa bagian, yaitu: kerak bumi (crush), selimut (mantle), dan inti ( core).
Struktur bumi seperti itu mirip dengan telur, yaitu cangkangnya sebagai kerak,
putihnya sebagai selimut, dan kuningnya sebagai inti bumi.
1.
Kerak Bumi (crush)
Lapisan ini menempati bagian paling luar dengan
tebal 6-50 km. Tebal lapisan ini tidak sama di setiap tempat, di benua tebalnya
20-50 km, samudra 0-5km atau bersamaan dengan air diatasnya sekitar 6-12 km. Tersusun
dari materi-materi padat yang kaya silisium dan uluminium. Kerak bumi ini dapat
dibagi 2 yaitu:
Kerak samudra mempunyai ketebalan sekitar 0-5km atau
bersamaan dengan air diatasnya sekitar 6-12 km. Kerak samudera atau kerak
oseanik, merupakan kerak bumi yang menyusun lantai dasar samudera. Kerak ini
menyusun sekitar 65% dari luas kerak bumi. Kedalaman dai kerak oseanik ini
rata-rata sekitar 4000 meter dari permukaan air laut, meskipun pada beberapa
palung laut kedalamannya ada yang mencapai lebih dari 10 km. Batuan yang
menyusun kerak samudera adalah batuan yang bersifat basa atau mafik. Bagian
atas dari kerak samudera dengan ketebalan sekitar 1,5 km disusun oleh batuan
yang bersifat basa atau basaltik, Sedangkan bagian bawahnya disusun oleh batuan
metamorf dan batuan beku gabbro. Permukaan kerak samudera ditutupi oleh endapan
sedimen dengan ketebalan rata-rata sekitar 500 meter.
Kerak benua mempunyai ketebalan sekitar 20-50 km.
Batuan penyusun kerak benua yang utama adalah granit,
yang tidak sepadat batuan basalt. Kerak benua atau kerak kontinen, merupakan
kerak bumi yang menyusun daratan atau benua. Kerak benua mempunyai ketebalan
antara 30 sampai 35 km dengan ketebalan rata-rata sekitar 35 km. Kerak benua
ini menyusun sekitar 79% dari volume kerak bumi. Ketinggian permukaan dari
kerak benua rata-rata sekitar 800 meter dari permukaan laut, meskipun ada
daerah yang ketinggiannya mencapai lebih dari 8000 meter. Batuan yang menyusun
kerak benua pada umumnya adalah batuan granitik atau yang bersifat asam. Bagian
atas dari kerak benua ini disusun oleh batuan beku, batuan metamorf dan batuan
endapan. Sedangkan secara keseluruhan batuan beku dan batuan metamorf menyusun
sekitar 95% , sisanya yang 5% merupakan batuan endapan.
Kerak Bumi dan sebagian mantel Bumi membentuk
lapisan litosfer dengan
ketebalan total kurang lebih 80 km. Suhu dibagian bawah kerak bumi mencapai
1.100 ◦C. Unsur-unsur kimia utama pembentuk
kerak Bumi adalah: Oksigen (O)
(46,6%), Silikon (Si)
(27,7%), Aluminium (Al)
(8,1%), Besi (Fe)
(5,0%),Kalsium (Ca)
(3,6%), Natrium (Na)
(2,8%), Kalium (K)
(2,6%), Magnesium (Mg) (2,1%).
Berdasarkan materi-materi penyusunnya, kerak
bumi masih dikelompokkan menjadi beberapa lapisan yaitu :
1) Lapisan
atas, pada lapisan ini merupakan tempat dimana makhluk hidup berkembangbiak.
Lapisan atas terdiri atas pelapukan batuan dan sisa-sisa makhluk hidup yang
sudah mati. Lapisan ini disebut sebagai tanah humus.
2) Lapisan
tengah, lapisan ini merupakan lapisan yang sedikit gersang dan terdiri atas air
serta pelapukan batuan. Lapisan tengah disebut dengan nama lapisan tanah liat.
3) Lapisan
bawah, lapisan bawah merupakan lapisan batuan yang masih belum sempurna
pembentukannya.
4) Lapisan
batuan induk, pada lapisan ini terdapat bebatuan padat sebagai
penyusunnya.
2.
Selimut Bumi (Mantle)
Selimut atau selubung bumi merupakan lapisan yang
letaknya dibawah lapisan kerak bumi. Lapisan ini sebagian besar berupa
silikat/besi dan magnesium. Sesuai dengan namanya, lapisan ini berfungsi untuk
melindungi bagian dalam bumi. Selimut bumi tebalnya mencapai 2.900 km dan
merupakan lapisan batuan yang padat yang mengandung silikat dan magnesium. Suhu
dibagian bawah selimut mencapai 3.000◦C,tetapi tekanannya belum mempengaruhi
kepadatan batuan.
Selimut bumi dibagi menjadi tiga bagian yaitu
litosfer, astenosfer dan mesosfer.
a. Litosfer
Litosfer
merupakan lapisan terluar dari selimut bumi dan tersusun atas materi-materi
padat terutama batuan. Lapisan litosfer tebalnya mencapai 100 km. Bersama-sama
dengan kerak bumi, kedua lapisan ini disebut lempeng litosfer. Litosfer
tersusun atas dua lapisan utama , yaitu laipsan sial dan lapisan sima.
Lapisan
Sial adalah lapisan litosfer yang tersusun atas logam silium dan alumunium.
Senyawa dari kedua logam tersebut adalah SiO2 dan Al2O3.. Batuan yang
terdapat dalam lapisan sial antara lain batuan sedimen, granit, andesit, dan
metamorf.
Lapisan
Sima adalah lapisan litosfer yang tersusun atas logam silium dan magnesium.
Senyawa dari kedua logam tersebut adalah SIO2 dan MgO. Berat jenis
lapisan sima lebih besar jika dibandingkan dengan berat jenis lapisan sial. Hal
itu karena lapisan sima mengandung besi dan magnesium.
b. Astenosfer
Astenosfer
merupakan lapisan yang teletak dibawah lapisan litosfer. Lapisan ini tebalnya
100 - 400 km ini diduga sebagai tempat formasi magma (magma induk). Astenosfer
ini terdiri dari materi dalam keadaan cair atau semi-cair. Astenosfer suhu
normalnya adalah antara 1.400 sampai 3.000 derajat Celcius. Derajat Celcius
suhu yang sangat tinggi dalam segala hal menyebabkan lapisan, termasuk batu
mencair. Hal ini terutama terdiri dari silikat besi dan magnesium. Suhu
astenosfer bervariasi dengan bahwa dari barysphere atau inti. Pada daerah
tertentu di permukaan bumi di mana suhu inti lebih tinggi, masalah membangun
astenosfer dapat ditemukan dalam keadaan cair. astenosfer memainkan bagian
integral dalam gerakan lempeng tektonik dari kerak bumi. Lempeng tektonik
merupakan bagian dari litosfer yang mengapung di atas astenosfer semipadat
bawah. Hal ini lempeng-lempeng yang bertanggung jawab untuk perubahan geologis
besar seperti pembentukan pegunungan, lembah keretakan, dataran tinggi dan juga
gempa bumi dan letusan gunung berapi.
c. Mesosfer
merupakan lapisan yang terletak dibawah lapisan astenosfer.
Lapisan
ini tebalnya 2.400-2.700 km, mengandung Silisium dan Magnesium dan tersusun
dari campuran batuan basa dan besi.
3. Inti Bumi
(Core )
Inti bumi merupakan lapisan paling dalam dari
struktur bumi yang terdiri dari material cair, dengan penyusun utama logam besi
(90%), nikel (8%), dan lain-lain yang terdapat pada kedalaman 2900 – 5200 km.
Lapisan ini dibedakan menjadi dua, yaitu lapisan
inti luar (outer core) dan inti dalam.
a. Inti
bumi bagian luar merupakan salah satu bagian dalam bumi yang melapisi inti bumi
bagian dalam. Inti bumi bagian luar mempunyai tebal 2250 km dan kedalaman
antara 2900-4980 km. Inti bumi bagian luar terdiri atas besi dan nikel cair
dengan suhu 3900°C.
Inti
Bumi bagian dalam merupakan bagian bumi yang paling dalam atau dapat juga
disebut inti bumi. Inti bumi mempunyai tebal 1200km dan berdiameter 2600km.
Inti bumi terdiri dari besi dan nikel berbentuk padat dengan temperatur dapat
mencapai 4800°C.
Berdasarkan
susunan kimianya, bumi dapat dibagi menjadi empat bagian, yakni lithosfer,
hidosfer, atmosfer,dan biosfer
1) ATMOSFER
Atmosfer adalah lapisan udara yang
menyelimuti bumi secara menyeluruh dengan ketebalan lebih dari 650
km. Gerakan udara dalam atmosfer terjadi terutama karena adanya
pengaruh pemanasan sinar matahari serta perputaran bumi. Perputaran
bumi ini akan mengakibatkan bergeraknya masa udara, sehingga terjadilah
perbedaan tekanan udara di berbagai tempat di dalam atmosfer yang dapat
menimbulkan arus angin.
Berdasarkan profil temperature
secara vertical, lapisan-lapisan atmosfer dapat dibagi menjadi :
a) Troposfer
( 0 – 10 Km) Merupakan atmosfer terbawah dan dekat dengan Bumi. Pada lapisan
ini, terjadi adanya awan, angin, hujan ,petir, dan lain – lain.
b) Stratosfer
( 10 – 30 Km) Pada lapisan ini, terjadi peningkatan temperature karena
bertambahnya ketinggian. Ozon (O3) terdapat pada lapisan ini dengan ketinggian
25 Km dari permukaan Bumi.
c) Mesosfer
(30 – 50 Km) Lapisan ini mempunyai ion atau udara yang bermuatan listrik
(Lapisan D) yang berfungsi untuk memantulkan gelombang radio. Karena adanya
muatan listrik tersebut, Kita dapt berkomunikasi dengan orang lain di luar
negri.
d) Termosfer
(50 – 400Km) Lapisan ini berfungsi untuk melindungi bumi dari meteor dengan
cara membakarnya. Hal ini disebabkan karena lapisan atmosfer mempunyai atom
yang bermuatan listrik atau terionisasi radiasi matahari
e) Eksosfer
> 400 Km Merupakan lapisan atmosfer yang paling tinggi. Pada
lapisan ini, kandungan gas-gas atmosfer sangat rendah. Batas antara
ekosfr (yang pada dasarnya juga adalah batas atmosfer) dengan angkasa luar
tidak jelas. Daerah yang masih termasuk ekosfer adalah daerah yang
masih dapat dipengaruhi daya gravitasi bumi. Garis imajiner yang
membatasi ekosfer dengan angkasa luar disebut magnetopause.
2) HIDROSFER
Air adalah senyawa gabungan dua
atom hidrogen dengan satu atom oksigen menjadi H2O. Sekitar 71%
permukaan bumi merupakan wilayah perairan. Lapisan air yang
menyelimuti permukaan bumi disebut hidrosfer. Siklus Air /
Siklus hidrologi merupakan suatu proses peredaran atau daur ulang air secara
yang berurutan secara terus-menerus. Pemanasan sinar matahari menjadi pengaruh
pada siklus hidrologi. Air di seluruh permukaan bumi akan menguap bila terkena
sinar matahari. Pada ketinggian tertentu ketika temperatur semakin turun uap
air akan mengalami kondensasi dan berubah menjadi titik-titik air dan jatuh
sebagai hujan. Berikut macam Hidrosfer
a) Samudera-samudera
dan laut-laut
Samudera-samudera
dan laut-laut menempati 71% permukaan bumi. Bila di lihat dari luar
bumi, terlihat seperti bulatan air. Tubir samudera yang paling dalam
10 km, dengan rata-ratanya 4 km. Bila semua air ini diratakan di permukaan
bumi dapat mencapai dalamnya 2,84 km.
b) Sungai
Sungai
adalah aliran air tawar melalui suatu saluran menuju laut, danau dan atau
sungai lain yang lebih besar. Air sungai dapat berasal dari gletser
(es), danau yang meluap atau mata air pegunungan. Dalam
perjalanannya, aliran air sungai mempunyai tiga aktivitas, ayitu melakukan
erosi, transportasi dan sedimentasi.
c) Danau
Danau
adalah masa airdalam jumlah besar yang berada dalam satu cekungan atau basin
diwilayah daratan. Berdasarkan proses terjadinya, danau terbagi
menjadi :
1. Danau
alam; terbentuk secara alami tanpa campur tangan manusia.
2. Danau
buatan (waduk) yang merupakan buatan manusia untuk keperluan
tertentu. Misalnya waduk Jatiluhur dan Saguliang di Jawa
Barat. Waduk ini antara lain manfaatkan untuk pembangkit listrik,
pengairan lahan pertanian, pengendali banjir, rekreasi dan budidaya ikan.
d) Rawa
Rawa
adalah tanah rendah yang selalu tergenang air karena tidak ada pelepasan air
(drainase). Oleh karena itu, air rawa bersifat
asam. Berdasarkan sifatnya, rawa dapat dibedakan menjadi :
1. Rawa
air asin, yaitu rawa yang terdapat di daerah pantai.
2. Rawa
air payau, yang terdapat di sekitar muara air sungai di dekat laut.
3. Rawa
air tawar, yang terdapat di sekitar sungai-sungai besar.
e) Air
Tanah
Merupakan
air yang terdapat di lapisan tanah di bawah permukaan bumi, berasal ari air
hujan yang meresap ke dalam tanah. Semakin banyak air hujan
yang meresap ke dalam tanah, semkain banyak pula air yang tersimpan di dalam
tanah. Secara umum air tanah dibedakan menjadi dua, yaitu :
1. Air
tanah dangkal, yang terdapat di atas lapisan batuan kedap air.
2. Air
tanah dalam, yang terletak di antara dua lapisan batuan kedap air.
Air
tanah dapat juga keluar ke permukaan bumi dalam bentuk sumber air panas yang
disebut geyser. Geyser merupakan sumber air panas yang erat
hubungannya dengan aktivitas vulkanisme.
3) LITHOSFER
Lithosfer
berasal dari bahasa yunani yaitu lithos artinya batuan, dan sphera artinya
lapisan. Lithosfer merupakan lapisan kerak bumi yang paling luar dan
terdiri atas batuan dengan ketebalan rata-rata 1200 km. Lithosfer
adalah lapisan kulit bumi paling luar yang berupa batuan
padat. Lithosfer tersusun dalam dua lapisan, yaitu kerak dan
selubung, yang tebalnya 50 – 100 km. Lithosfer merupakan lempeng
yang bergerak sehingga dapt menimbulkan persegeran benua.
Penyusun
utama lapisan lithosfer adalah batuan yang terdiri ari campuran antar mineral
sejenis atau tidak sejenis yang saling terikat secara gembur atau
padat. Induk batuan pembentuk litosfer adalah magma, yaitu batuan
cair pijar yang bersuhu sangat tinngi dan terdapat di bawah kerak
bumi. Magma akan mengalami beberapa proses perubahan sampi menjadi
batuan beku, batuan sedimen dan batuan metamorf.
Lithosfer
memegang peranan penting dalam kehidupan tumbuhan. Tanah terbentuk
apabila batu-batuan di permukaan litosfer mengalami degradasi, erosi maupun
proses fisika lainnya menjadi batuan kecil sampai pasir. Selanjutnya
bagian ini bercampur dengan hasil pemasukan komponen organis mahluk hidup yang
kemudian membentuk tanah yang dapat digunakan sebagai tempat hidup organisme.
Tanah
merupakan sumber berbagai jenis mineral bagi mahluk hidup. Dalam
wujud aslinya, mineral-mineral ini berupa batu-batuan yang treletak berlapis di
permukaan bumi. Melalui proses erosi mineral-mineral yang menjadi usmber
makanan mahluk hidup ini seringkali terbawa oleh aliran sungai ke laut dan
terdeposit di dasar laut. Lithosfer terdiri dari dua bagian utama, yaitu :
1. Lapisan
sial yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun atas logam silisium dan alumunium,
senyawanya dalam bentuk SiO2 dan Al2O3.
Pada lapisan sial (silisium dan alumunium) ini antara lain terdapat batuan sedimen, granit andesit jenis-jenis batuan metamor, dan batuan lain yang terdapat di daratan benua.Lapisan sial dinamakan juga lapisan kerak, bersifat padat dan batu bertebaran rata-rata 35km. Kerak bumi ini terbagi menjadi dua bagian yaitu :
Pada lapisan sial (silisium dan alumunium) ini antara lain terdapat batuan sedimen, granit andesit jenis-jenis batuan metamor, dan batuan lain yang terdapat di daratan benua.Lapisan sial dinamakan juga lapisan kerak, bersifat padat dan batu bertebaran rata-rata 35km. Kerak bumi ini terbagi menjadi dua bagian yaitu :
a. Kerak
benua, merupakan benda padat yang terdiri dari batuan granit di bagian atasnya
dan batuan beku basalt di bagian bawahnya. Kerak ini yang merupakan benua.
b. Kerak
samudera, merupakan benda padat yang terdiri dari endapan di laut pada bagian
atas, kemudian di bawahnya batuan batuan
vulkanik dan yang paling bawah tersusun dari batuan
beku gabro dan peridolit. Kerak ini menempati dasar samudra
2. Lapisan
sima (silisium magnesium) yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun oleh logam
logam silisium dan magnesium dalam bentuk senyawa Si O2 dan Mg O lapisan ini
mempunyai berat jenis yang lebih besar dari pada lapisan sial karena mengandung
besi dan magnesium yaitu mineral ferro magnesium dan batuan basalt. Lapisan
merupakan bahan yang bersipat elastis dan mepunyai ketebalan rata rata 65 km .
4) BIOSFER
Biosfer
merupakan sistem kehidupan paling besar karena terdiri dari gabungan ekosistem
yang ada di planet bumi. Sistem ini mencakup semua mahluk hidup yang
berinteraksi dengan lingkungannya sebagai kesatuan utuh.
Secara entimologi, biosfer berasal dari dua kata, yaitu bio yang berarti hidup dan sphereyang berarti lapisan. Dengan demikian dapat diartikan biosfer adalah lapisan tempat tinggal mahluk hidup. Termsuk semua bisofer adalah semua bagian permukaan bumi yang dapat dihuni oleh mahluk hidup.
Secara entimologi, biosfer berasal dari dua kata, yaitu bio yang berarti hidup dan sphereyang berarti lapisan. Dengan demikian dapat diartikan biosfer adalah lapisan tempat tinggal mahluk hidup. Termsuk semua bisofer adalah semua bagian permukaan bumi yang dapat dihuni oleh mahluk hidup.
Pemahaman
mengenai biosfer sangat penting untuk pengelolaan sumberdaya hayati, terutama
karena perkembangan flora dan fauna yang semakin berkurang. Salah
satu penyebabnya adalah terjadinya degradasi hutan akibat kebakaran ataupun
pembukaan hutan untuk pemukiman.
Organisme
hidup tersusun oleh berbagai unsur yang berasal dari biosfer, baik air, mineral
maupun komponen-komponen penyusun atmosfer. Secara fisik biosfer ini
terbagi tiga, yaitu litosfer, hidrosfer dan atmosfer.
3. Gambarkan
lapisan atmosfer yang melingkupi bumi dan terangkan bagian – bagiannya!
A.
Troposfer
Troposfer merupakan lapisan terbawah
dari atmosfer, yaitu pada ketinggian 0 - 10km di atas permukaan bumi.
Tebal lapisan troposfer rata-rata ± 10 km. Di daerah khatulistiwa,
ketinggian lapisan troposfer sekitar 16 km dengan temperatur
rata-rata 80°C. Di daerah sedang ketinggian lapisan troposfer sekitar 11 km
dengan temperatur rata-rata 54°C, sedangkan di daerah kutub ketinggiannya
sekitar 8 km dengan temperatur rata-rata 46°C. Pada lapisan ini tinggi
rendahnya suatu tempat di permukaan Bumi berpengaruh terhadap suhu udaranya.
Hal ini mengikuti hukum gradien geothermis, yaitu semakin tinggi (tiap
kenaikan 1.000 meter) suatu tempat di permukaan Bumi, temperatur udaranya akan
turun rata-rata sekitar 6°C di daerah sekitar khatulistiwa.
B.
Stratosfer
Lapisan ke 2 atmosfer adalah lapisan stratosfer.
Stratosfer terletak pada ketinggian antara 10 - 40 km dari permukaan
bumi. Suhu di lapisan stratosfer yang paling bawah (lapisan
isotermis) relatif stabil dan sangat dingin yaitu - 70oF atau
sekitar - 57oC. Di lapisan ini tidak berlaku hukum gradien
geothermis karena semakin tinggi posisi di tempat ini, suhu akan semakin
naik. Hal ini disebabkan kandungan uap air hampir tidak ada dan
adanya lapisan ozon. Pada lapisan ini angin yang sangat kencang terjadi dengan
pola aliran yang tertentu.Disini juga tempat terbangnya pesawat yang
menggunakan mesin jet. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari gangguan
cuaca. Pada ketinggian sekitar 40 km Suhu pada lapisan ini bisa mencapai
sekitar 18oC.
C.
Mesosfer
Lapisan ketiga
dari atmosfer adalah mesosfer. Mesosfer terletak pada ketinggian antara
40 - 70 km dari permukaan bumi. Susunan tidak sama seperti
stratosfer. Kepadatan gas-gasnya sudah agak berkurang. Mesosfer mempunyai suatu
lapisan ion atau udara yang bermuatan listrik yang disebut lapisan D yang
terletak pada ke tinggian 50-70 km di atas bumi. Hal ini di sebabkan oleh
adanya sinar ultra violet pada molokul-molokul udara yang bertemu dengan
elektron atau muatan listrik negatif. Ozon juga terdapat di mesosfer, yang
terjadi kerena pengaruh ultra violet dan sinar-X pada oksigen.
Pada
ketinggian 50 km suhu menjadi 0°C. Suhu kembali turun ketika ketinggian
bertambah, sampai menjadi sekitar - 143oC di dekat
bagian atas dari lapisan ini, yaitu kurang lebih 81 km diatas permukaan bumi.
Suhu serendah ini memungkinkan terjadi awannoctilucent, yang terbentuk
dari kristal es. Lapisan ini merupakan lapisan
pelindung bumi dari jatuhan meteor atau benda-benda luar angkasa lainnya.
Lapisan mesosfer terdapat lapisanmesopause yang merupakan lapisan peralihan
antara mesosfer dan termosfer.
D.
Termosfer(ionosfer)
Termosfer terletak pada ketinggian antara 70-400 km di
permukaan bumi. Dinamai termosfer karena terjadi kenaikan temperatur yang
cukup tinggi pada lapisan ini yaitu sekitar 1982oC. Sedangkan
mengapa dinamai inosfer? Karena radiasi ultra violet menyebabkan
reaksi kimia sehingga membentuk lapisan bermuatan listrik. Lapisan ini
mengandum ozon dan karbon dioksiad. Kepadatan termosfer sangat rendah, kurang
dari seperjuta kepadatan udara pada permukaan bumi. Namun, meskipun tipis,
udara di termosfer dapat membakar meteor pada ketinggian 300 km, jika
sangat besar dan tidak habis dilapisan udara ionosfer ini maka akan jatuh
sampai kepermukaan Bumi yang disebut Meteorit.
E.
Eksosfer
Eksosfer terletak pada ketinggian antara
400 km atau lebih dari permukaan bumi. Lapisan atmosfer ini yang merupakan
batas terluar membentang ke dalam angkasa dan menyatu dengan atmosfer dan
radiasi matahari. Gas di daerah ini amat sangat tipis. Hidrogen merupakan unsur
penyusun paling utama. Cahaya redup muncul di daerah lapisan ini. Dikenal
sebagai cahaya zodiakal dan gegenschein, cahaya
redup ini sebenarnya adalah refleksi cahaya matahari yang dipantulkan oleh
partikel debu meteoritik yang tak terhitung jumlah nya dan bergelantung di
dekat bumi. Lapisan ini merupakan lapisan paling panas dan molekul udara dapat
meninggalkan atmosfer sampai ketinggian 3.150 km dari permukaan bumi.
Lapisan ini sering disebut pula
dengan ruang antar planet dan geostasioner.
Lapisan ini sangat berbahaya, karena merupakan tempat terjadi kehancuran meteor
dari angkasa luar.
4. Bagaimana
proses terjadinya gempa bumi?
Ada dua macam gempa dilihat dari
intensitasnya,
yaitu:
1.makroseisme à
yaitu gempa yang dapat diketahui tanpa alat karena intensitasnya yang besar;
2.mikroseisme à
yaitu gempa yang hanya dapat diketahui dengan menggunakan alat karena
intensitasnya yang kecil sekali.
Ada tiga macam gempa berdasarkan
sebab terjadinya, yaitu sebagai berikut.
a.
Gempa
runtuhan (terban)
Gempa runtuhan terjadi karena turunnya atau runtuhnya tanah, dan biasa terjadi pada daerah tambang yang berbentuk terowongan, pegunungan kapur, atau lubang. Di dalam pegunungan kapur terdapat gua-gua dan ponor-ponor (luweng) yang terjadi proses karena pelarutan (solusional). Jika atap gua atau lubang itu gugur, timbullah gempa runtuhan meskipun bahaya yang ditimbulkan relatif kecil dan getaran hanya terjadi di sekitar lokasi runtuhan.
b.
Gempa
vulkanis
Gempa vulkanis terjadi karena pengaruh yang ditimbulkan oleh meletusnya gunung api. Jika gunung api akan meletus, timbullah tekanan gas dari dalam sumbat kawahnya yang menyebabkan terjadinya getaran yang disebut gempa vulkanis. Gempa tersebut hanya terasa di sekitar daerah gunung api yang meletus sehingga bahaya gempa ini juga relatif kecil.
Contoh gempa vulkanis adalah gempa yang disebabkan oleh letusan Gunung Tambora. Gunung Tambora pada tahun 1815 meletus dengan dahsyat hingga menewaskan 92.000 orang. Karena kedahsyatannya tercatat dalam sejarah dunia. Kehebatan letusannya tercatat sekitar 6 juta kali kekuatan bom atom. Gunung ini memiliki garis tengah 60 km pada ketinggian permukaan air laut. Letusan yang mahadahsyat tersebut telah membentuk kawah dengan lebar sekitar 6 km, dan kedalaman 1.110 meter, menyebarkan sekitar 150 km3 debu hingga mencapai jarak sejauh 1.300 km. Jawa Tengah dan Kalimantan dalam jarak sekitar 900 km dari tempat letusan, kejatuhan debu setebal 1 cm. Bongkahan letusan melayang hingga mencapai 44 km. Letusan Gunung Tambora mengakibatkan gempa vulkanik yang besar.
c.
Gempa
tektonik
Gempa
tektonik terjadi karena gerak ortogenetik. Daerah yang sering kali mengalami
gempa ini adalah daerah pegunungan lipatan muda, yaitu daerah Sirkum Mediterania
dan rangkaian Sirkum Pasifik. Gempa ini sering mengakibatkan perpindahan tanah,
sehingga gempa ini disebut gempa dislokasi. Bahaya gempa ini relatif besar
karena tanah dapat terjadi pelipatan atau bergeser.
5. Bagaimana
terjadinya proses erupsi gunung berapi?
Erupsi gunung berapi terjadi jika ada pergerakan atau aktivitas magma dari dalam perut bumi menuju ke permukaan bumi. Secara umum, erupsi di bedakan menjadi 2, yaitu Erupsi eksplosif dan Erupsi efusif.
Erupsi gunung berapi terjadi jika ada pergerakan atau aktivitas magma dari dalam perut bumi menuju ke permukaan bumi. Secara umum, erupsi di bedakan menjadi 2, yaitu Erupsi eksplosif dan Erupsi efusif.
a. Erupsi Eksplosif adalah proses keluarnya magma,
gas atau abu disertai tekanan yang sangat kuat sehingga melontarkan material
padat dan gas yang berasal dari magma maupun tubuh gunung api ke angkasa.
Erupsi eskplosif inilah yang terkenal sebagai letusan gunung berapi.
Letusan ini terjadi akibat tekanan gas yang teramat kuat. Contoh erupsi
eksplosif adalah letusan gunung krakatau, letusan gunung merapi,dll.
b. Erupsi Efusif (Non Eksplosif) yaitu peristiwa keluarnya
magma dalam bentuk lelehan lava. Erupsi elusif terjadi karena tekanan gas
magmatiknya tidak seberapa kuat, sehingga magma kental dan pijar dari lubang
kepundan hanya tumpah mengalir ke lereng-lereng puncak gunung itu. Contoh
erupsi efusif adalah erupsi gunung semeru, erupsi gunung merapi, dll.
6. Tuliskan
beberapa bencana yang terjadi Indonesia dan tindakan apa yang harus dilakukan
agar dapat mengurangi dampak/resiko bencana tersebut?
Berikut ini 10 bencana alam terbesar
(korban meninggal lebih 100 orang) yakni :
1) Tsunami 26 Desember 2004 di Aceh,
Nias, Asia Selatan, Asia Tenggara dan Afrika. Korban lebih 200.000 orang
(150.000 orang di Aceh dan Nias). Ketinggian tsunami mencapai 35 meter karena
gempa tektonik 8.5 SR di Samudera Hindia.
2) Gunung Tambora meletus, tahun 1815.
Korban 92.000 orang.
3) Tsunami Gunung Krakatau meletus, 26
Agustus 1883. Korban 36.417 orang.
4) Gempa tektonik 6.2 SR di Yogyakarta,
27 Mei 2006. Korban 6.234 orang.
5) Gunung Kelud, meletus 19 Mei 1919.
Korban 5.115 orang.
6) Tsunami Ende, Flores-NTT, 12
Disember 1992. Korban 2100 orang.
7) Gempa bumi 6,5 SR Sulawesi Tengah, 4
Mei 2000. Korban 386 orang.
8) Tsunami pantai selatan Jawa
(Pangandaran) 17 Juli 2006. Korban lebih 341 orang.
9) Tsunami Banyuwangi-Jawa Timur pada 3
Juni 1994. Korban 208 orang.
10) Tsunami Sumba-NTT, 19 Agustus 1977.
Korban 189 orang.
Tindakan Pengurangan Dampak Bencana
a.
Gempa bumi
Jika
gempa bumi menguncang secara tiba-tiba, berikut ini 10 petunjuk yang dapat
dijadikan pegangan di manapun anda berada.
1.
Di dalam rumah
Getaran akan terasa beberapa saat.
Selama jangka waktu itu, anda harus mengupayakan keselamatan diri anda dan
keluarga anda. Masuklah ke bawah meja untuk melindungi tubuh anda dari jatuhan
benda-benda. Jika anda tidak memiliki meja, lindungi kepala anda dengan bantal.
Jika anda sedang menyalakan kompor, maka matikan segera untuk mencegah
terjadinya kebakaran.
2.
Di sekolah
Berlindunglah di bawah kolong meja,
lindungi kepala dengan tas atau buku, jangan panik, jika gempa mereda keluarlah
berurutan mulai dari jarak yang terjauh ke pintu, carilah tempat lapang, jangan
berdiri dekat gedung, tiang dan pohon.
3. Di luar rumah
Lindungi
kepala anda dan hindari benda-benda berbahaya. Di daerah perkantoran atau
kawasan industri, bahaya bisa muncul dari jatuhnya kaca-kaca dan papan-papan
reklame. Lindungi kepala anda dengan menggunakan tangan, tas atau apapun yang
anda bawa.
4. Di gedung, mall, bioskop, dan lantai dasar mall
Jangan
menyebabkan kepanikan atau korban dari kepanikan. Ikuti semua petunjuk dari
petugas atau satpam.
5. Di dalam lift
Jangan
menggunakan lift saat terjadi gempa bumi atau kebakaran. Jika anda merasakan getaran
gempa bumi saat berada di dalam lift, maka tekanlah semua tombol. Ketika lift
berhenti, keluarlah, lihat keamanannya dan mengungsilah. Jika anda terjebak
dalam lift, hubungi manajer gedung dengan menggunakan interphone jika tersedia.
6. Di kereta api
Berpeganganlah
dengan erat pada tiang sehingga anda tidak akan terjatuh seandainya kereta
dihentikan secara mendadak. Bersikap tenanglah mengikuti penjelasan dari
petugas kereta. Salah mengerti terhadap informasi petugas kereta atau stasiun
akan mengakibatkan kepanikan.
7. Di dalam mobil
Saat
terjadi gempa bumi besar, anda akan merasa seakan-akan roda mobil anda gundul.
Anda akan kehilangan kontrol terhadap mobil dan susah mengendalikannya. Jauhi
persimpangan, pinggirkan mobil anda di kiri jalan dan berhentilah. Ikuti
instruksi dari radio mobil. Jika harus mengungsi maka keluarlah dari mobil,
biarkan mobil tak terkunci.
8. Di gunung/pantai
Ada
kemungkinan longsor terjadi dari atas gunung. Menjauhlah langsung ke tempat
aman. Di pesisir pantai, bahayanya datang dari tsunami. Jika anda merasakan
getaran dan tanda- tanda tsunami tampak, cepatlah mengungsi ke dataran yang
tinggi.
9. Beri pertolongan
Sudah
dapat diramalkan bahwa banyak orang akan cedera saat terjadi gempa bumi besar.
Karena petugas kesehatan dari rumah-rumah sakit akan mengalami kesulitan datang
ke tempat kejadian, maka bersiaplah memberikan pertolongan pertama kepada
orang-orang yang berada di sekitar anda.
10. Dengarkan informasi
Saat gempa bumi besar terjadi,
masyarakat terpukul kejiwaannya. Untuk mencegah kepanikan, penting sekali
setiap orang bersikap tenang dan bertindaklah sesuai dengan informasi yang
benar. Anda dapat memperoleh informasi yag benar dari pihak yang berwenang atau
polisi. Jangan bertindak karena informasi orang yang tidak jelas.
b.
Gunung Meletus
Sebelum Krisis/Letusan
Berbagai upaya dapat dilakukan untuk menghindari, atau meminimalkan korban (jiwa dan harta) akibat letusan gunungapi, antara lain:
Sebelum Krisis/Letusan
Berbagai upaya dapat dilakukan untuk menghindari, atau meminimalkan korban (jiwa dan harta) akibat letusan gunungapi, antara lain:
1.
Mengamati kegiatan gunungapi setiap
saat. Mengamati kegiatan gunungapi setiap saat. Upaya ini dapat dilakukan dari
tempat yang permenent, misalnya Pos Pengamatan Gunungapi.
2.
menentukan status kegiatan
gunungapi,
3.
Melakukan penelitian ilmiah secara
temporer dan berkala.
4.
Melakukan pemetaan geologi untuk
mengetahui sejarah kegiatan suatu gunungapi dimasa lalu.
5.
Melakukan pemetaan kawasan rawan
bencana. Upaya ini berguna untuk menentukan suatu wilayah atau aeral yang
berbahaya atau aman untuk dihuni atau digarap sebagai lahan pertanian dan
sebagainva.
6.
Membuat cek/sabo dam untuk
mengarahkan aliran lahar agar tidak melanda pemukiman, persawahan/kebun atau
fasilitas lainnya.
7.
Melakukan sosialisasi dan penyuluhan
secara berkala kepada penduduk yang bermukim di sekitar gunungapi.
Saat Krisis/Letusan
1.
Memberangkatkan Tim Tanggap Darurat
ke lokasi bencana.
2.
Meningkatkan pengamatan.
3.
Menentukan status kegiatan gunungapi
dan melaporkannya sesuai dengan protap.
4.
Memberikan rekomendasi teknis kepada
Pemprov/Pemkab sesuai dengan protap, termasuk saran pengungsian penduduk.
Setelah Krisis/Letusan
1. Menurunkan status kegiatan gunungapi.
2. Menginventarisir data letusan termasuk sebaran dan volume
material letusan.
3. Mengidentifikasi daerah yang terancam bahaya sekunder
(lahar).
4. Memberikan rekomendasi teknis kepada Pemprov/Pemkab sesuai
dengan protap, termasuk pengembalian pengungsi dan potensi ancaman lahar.
Sumber dan Referensi
http://www.kamusq.com/2013/04/erupsi-adalah-pengertian-dan-definisi.html
http://www.artikelsiana.com/2014/10/struktur-susunan-lapisan-bumi-bagian-bagian.html
http://geografi.sman104jkt.sch.id/jenis-jenis-gempa-dan-proses-terjadinya/
http://kaxak.blogspot.com/2014/02/banjir-pengertian-penyebab-dampak-dan.html
http://softilmu.blogspot.com/2014/07/pengertian-dan-lapisan-atmosfer.html
https://indraharsono12.wordpress.com/berita/penyebab-terjadinya-gempa-bumi-dan-cara-penanggulangan/
http://muhsholeh.blogspot.com/2012/03/karakteristik-dan-penanggulangan_30.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar