Menu Bar

Senin, 08 Juni 2015

Cara Menjaga Kesehatan Mata

Kita terkadang sering lupa untuk merawat kesehatan mata. Padahal mata termasuk dalam lima indera terpenting dalam tubuh manusia. Tanpa mata, kita tidak bisa melihat keindahan dunia dan wajah orang-orang terdekat kita. Untuk memastikan mata tetap sehat seiring dengan bertambahnya usia, berikut adalah sepuluh cara merawat kesehatan mata, seperti dilansir Ehow.
1. Makan banyak buah-buahan dan sayuran
Wortel sarat akan beta karoten yang sangat membantu dalam menjaga kesehatan mata. Itu dikarenakan beta karoten merupakan antioksidan yang dapat mengurangi risiko degenerasi makula.
2. Hindari memakai lensa kontak selama lebih dari 19 jam
Hal ini dapat menyebabkan kerusakan mata permanen serta ketidaknyamanan pada mata Anda. Jangan pula memakai kacamata terlalu lama.
3. Kurangi penggunaan tetes mata
Mengurangi pemakaian obat tetes mata. Menggunakan tetes mata untuk mengatasi mata merah boleh saja, namun hanya sesekali. Jika berlebihan, itu malah akan merusak kesehatan mata Anda.
4. Gunakan mentimun
Gunakan mentimun untuk mengompres kelopak mata Anda. Taruh irisan mentimun yang dingin dan lembut di atas kelopak mata selama 10 menit sebelum tidur di malam hari untuk mencegah bengkak.
5. Pakailah kacamata hitam pelindung UV
Gunakan lensa yang terpolarisasi, bukan hanya sekadar lensa yang gelap. Kacamata hitam pelindung UV diperlukan untuk melawan paparan dari sinar matahari.
6. Hindari duduk terlalu lama di depan komputer
Untuk menjaga kesehatan mata, cobalah untuk tidak menghabiskan terlalu banyak waktu di depan layar komputer. Hal itu dapat membuat mata lelah.
7. Kenakan kacamata di saat yang tepat
Pastikan untuk memakai kacamata atau memakai pelindung mata lainnya ketika bekerja di sekitar bahan kimia atau tempat dengan partikulat udara yang berbahaya.
8. Jangan membaca dalam cahaya redup
Untuk menjaga kesehatan mata, hindari membaca dalam cahaya lampu yang redup yang bisa menyebabkan ketegangan mata. Jika mata terasa lelah, berhenti untuk sementara waktu dan beristirahat.
9. Jangan langsung melihat cahaya yang terlalu terang
Jangan langsung melihat cahaya yang terlalu terang. Jangan fokuskan mata Anda pada sinar matahari, karena dapat merusak mata Anda.
10. Melatih mata dan membuatnya untuk bersantai
Cobalah memfokuskan mata pada suatu obyek yang dekat dengan Anda, sebuah obyek yang agak jauh. Ulangi proses ini beberapa kali.
Duduklah, tempatkan siku di pinggul, tutup mata dan tutup mata dengan telapak tangan Anda. Jauhkan telapak tangan yang menutupi mata Anda selama 10 detik. Buka mata Anda dan ulangi seperlunya.
Inilah sepuluh cara untuk menjaga kesehatan mata. Ingat, lebih baik mencegah daripada mengobati. Rawatlah mata Anda karena tanpa itu Anda tidak akan bisa melihat indahnya dunia.
Sumber :

Organ Ekskresi : Kulit

Sebagai alat ekskresi, kulit mengeluarkan keringat. Keringat terdiri atas air dan garam-garam mineral (terutama NaCl, itu sebabnya keringat terasa asin), serta sedikit sampah buangan, seperti urea, asam urat, dan amonia. Keringat dikeluarkan tubuh dalam jumlah besar ketika melakukan kegiatan berat dan berada di lingkungan yang panas. Pengeluaran keringat juga dipengaruhi oleh makanan, keadaan kesehatan, dan emosi.
kulit halus
Gambar: Kulit penutup tubuh manusia
Kulit merupakan organ terluas yang menutupi seluruh tubuh dengan luas keseluruhan kurang lebih 2 m2. Ketebalan kulit pada setiap bagian tubuh berbeda-beda (0,5–5 mm) dan rata-rata ketebalannya 1–2 mm. Berdasarkan strukturnya kulit terdiri atas dua lapisan, yaitu epidermis (kulit ari) dan dermis (kulit jangat).
Lapisan kulit
gambar: Penampang membujur lapisan kulit manusia, Sumber:Human Biology, Mike Boyle dan Kathryn Senior
a. Fungsi Kulit
Kulit mempunyai fungsi sebagai berikut.
1) Proteksi
Kulit berfungsi melindungi organ tubuh dari kontak mekanis yang dapat mengakibatkan cedera. Selain itu, kulit juga melindungi tubuh dari kontak langsung dengan sinar matahari. Sel-sel melanosit yang terdapat pada kulit mempunyai fungsi penting dalam melindungi tubuh dari bahaya paparan sinar UV. Sementara itu, produksi keringat dan minyak pada kulit membuat lapisan kulit bersifat asam. Kondisi ini berfungsi melindungi tubuh dari infeksi jamur dan bakteri.
2) Regulator Suhu
Kulit melakukan fungsi ini dengan cara memproduksi keringat dan mengkonstriksikan pembuluh darah dalam kulit.
3) Penentu Warna Kulit
Warna kulit salah satunya ditentukan oleh kandungan melanosit pada kulit.
4) Pembentukan Vitamin D
Vitamin D dibentuk dari provitamin D yang terdapat di bawah kulit dengan bantuan sinar matahari.
5) Ekskresi
Sebagai alat ekskresi kulit berfungsi mengeluarkan keringat. Kelenjar keringat menyerap air dan garam dari darah di pembuluh kapiler. Keringat yang dikeluarkan melalui pori-pori kulit akan menyerap panas tubuh sehingga suhu tubuh tetap stabil. Pada keadaan normal, tubuh mengeluarkan keringat sebanyak 50 ml setiap jam. Beberapa faktor yang dapat memacu pengeluaran keringat antara lain aktivitas tubuh yang meningkat dan suhu lingkungan yang tinggi.
Pengeluaran keringat yang berlebihan karena terik matahari atau aktivitas tubuh yang tinggi dapat mengakibatkan tubuh kekurangan garam. Jika kadar garam dalam darah menurun dapat mengakibatkan kekejangan bahkan pingsan.
b. Struktur Kulit

Struktur kulit
Gambar: Struktur Kulit
1) Epidermis
Epidermis terdiri atas beberapa lapis berikut.
     a) Stratum korneum (lapisan tanduk)      Stratum korneum merupakan lapisan kulit yang paling luar, tersusun dari sel-sel mati yang bersifat keras,          tahan terhadap air, dan selalu mengelupas (deskuamasi). Lapisan ini akan mengalami pembaruan selama           proses keratinisasi (pembentukan zat tanduk/keratin).
    b) Stratum lusidum
      Stratum lusidum tersusun dari selsel yang tidak berinti dan berfungsi mengganti stratum korneum.
    c) Stratum granulosum
     Stratum granulosum tersusun dari sel-sel yang berinti dan mengandung pigmen melanin.
    d) Stratum germinativum
     Stratum germinativum tersusun dari sel-sel yang selalu membentuk sel-sel baru ke arah luar.
2) Dermis
Dermis merupakan lapisan yang terletak di bawah epidermis. Lapisan yang biasa disebut jangat ini di dalamnya terdapat akar rambut, pembuluh darah, kelenjar, dan saraf. Kelenjar yang terdapat di lapisan ini adalah kelenjar keringat (glandula sudorifera) dan kelenjar minyak (glandula sebasea). Kelenjar keringat menghasilkan keringat yang di dalamnya terlarut berbagai garam, terutama NaCl. Keringat dialirkan melalui saluran kelenjar keringat dan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui pori-pori. Di dalam kantong rambut terdapat akar rambut dan batang rambut. Kelenjar minyak menghasilkan minyak yang berfungsi meminyaki rambut agar tidak kering.
Rambut dapat tumbuh terus karena mendapat sari-sari makanan dari pembuluh kapiler di bawah kantong rambut. Di dekat akar rambut terdapat otot penegak rambut. Di bawah dermis terdapat jaringan lemak atau lapisan hipodermis. Jaringan lemak berfungsi sebagai makanan cadangan, pelindung tubuh terhadap benturan, dan menahan panas tubuh


Sumber : http://zonabiokita.blogspot.com/2013/09/kulit-sebagai-organ-ekskresi.html

Karakteristik Bunyi

Getaran
Setiap gelombang bunyi memiliki frekuensi dan amplitudo yang berbeda meskipun perambatannya terjadi pada medium yang sama.
1) Tinggi rendah dan kuat lemah bunyi
Pada orang dewasa, suara perempuan akan lebih tinggi dibandingkan suara laki-laki. Pita suara laki-laki yang bentuknya lebih panjang dan berat, mengakibatkan laki-laki memiliki nada dasar sebesar 125 Hz, sedangkan perempuan memiliki nada dasar satu oktaf (dua kali lipat) lebih tinggi, yaitu sekitar 250 Hz. Bunyi dengan frekuensi tinggi akan menyebabkan telinga sakit dan nyeri karena gendang telinga ikut bergetar lebih cepat.
Tinggi rendahnya nada ini ditentukan frekuensi bunyi tersebut. Semakin besar frekuensi bunyi, akan semakin tinggi nadanya. Sebaliknya, jika frekuensi bunyi rendah maka nada akan semakin rendah. Garpu tala yang digetarkan pelan-pelan menghasilkan simpangan yang kecil, sehingga amplitudo gelombang yang dihasilkan juga kecil. Hal ini menyebabkan bunyi garpu tala terdengar lemah. Pada saat garpu tala digetarkan akan menghasilkan simpangan yang besar dan amplitudo gelombang yang dihasilkan juga besar sehingga bunyi garpu tala terdengar keras. Kuat lemahnya suara ditentukan oleh amplitudonya.
gtr
Frekuensi senar yang bergetar bergantung pada hal-hal berikut.
  • Panjang senar, semakin panjang senar, semakin rendah frekuensi yang dihasilkan.
  • Tegangan senar, semakin besar tegangan senar, semakin tinggi frekuensi yang dihasilkan.
  • Luas penampang senar, semakin kecil penampang senar, semakin tinggi frekuensi yang dihasilkan.
2) Nada
Bunyi musik akan lebih enak didengarkan karena bunyi musik memiliki frekuensi getaran teratur yang disebut nada, sebaliknya bunyi yang memiliki frekuensi yang tidak teratur disebut desah.
Beberapa deret nada yang berlaku standar
gtr2
3) Warna atau kualitas bunyi
Pada saat bermain alat musik, kamu dapat membedakan bunyi yang bersumber dari alat musik gitar, piano dan lain-lain. Setiap musik akan mengeluarkan suara yang khas. Suara yang khas ini disebut kualitas bunyi atau yang sering disebut timbre. Begitu pula pada manusia, juga memiliki kualitas bunyi yang berbeda-beda, ada yang memiliki suara merdu atau serak.
4) Resonansi
Peristiwa resonansi adalah peristiwa ikut bergetarnya suatu benda akibat pengaruh dari benda lain. Peristiwa resonansi hanya dapat terjadi apabila du benda memiliki frekuensi yang sama.
Sumber :
Buku IPA Kelas VIII Semester 2 Kurikulum 2013
https://rivaldyraw.wordpress.com/2015/05/05/karakteristik-bunyi/

Daya Akomodasi Mata

Bola mata Anda bentuknya tetap, sehingga jarak lensa mata ke retina juga tetap. Hal ini berarti jarak bayangan yang dibentuk lensa mata selalu tetap, padahal jarak benda yang kita lihat berbeda. Bagaimana supaya kita tetap dapat melihat benda dengan jarak bayangan yang terbentuk tetap, meskipun jarak benda yang dilihat berubah? Tentu kita harus mengubah jarak fokus lensa mata, dengan cara mengubah kecembungan lensa mata. Hal inilah yang menyebabkan kita bisa melihat benda yang memiliki jarak berbeda tanpa mengalami kesulitan. Kemampuan ini merupakan karunia Tuhan yang sampai sekarang manusia belum bisa menirunya.
Lensa mata dapat mencembung atau pun memipih secara otomatis karena adanya otot akomodasi (otot siliar). Untuk melihat benda yang letaknya dekat, otot siliar menegang sehingga lensa mata mencembung dan sebaliknya untuk melihat benda yang letaknya jauh, otot siliar mengendur (rileks), sehingga lensa mata memipih. Kemampuan otot mata untuk menebalkan atau memipihkan lensa mata disebut daya akomodasi mata.
Agar benda/objek dapat terlihat jelas, objek harus terletak pada daerah penglihatan mata, yaitu antara titik dekat dan titik jauh mata. Titik dekat (punctum proximum = pp) adalah titik terdekat yang masih dapat dilihat dengan jelas oleh mata (± 25 cm). Pada titik dekat ini lensa mata akan mencembung maksimal. Titik jauh (punctum remotum = pr) adalah titik terjauh yang masih dapat dilihat dengan jelas oleh mata, jaraknya tak terhingga. Pada titik jauh ini, lensa mata akan memipih maksimal.

Kelainan dan Penyakit pada Indra Mata

Mata sebagai indra penglihatan dapat mengalami gangguan akibat kelainan ataupun penyakit. Salah satu penyakit mata yang sudah disebutkan yaitu glaukoma. Kelainan penglihatan itu antara lain sebagai berikut.
1) Mata miop (miopi)
miop
Miopi atau mata dekat adalah cacat mata yang disebab-kan lensa mata terlalu cembung sehingga bayangan jatuh di depan bintik kuning (retina). Miopi disebut pula rabun jauh, karena tidak dapat melihat jauh. Penderita miopi hanya mampu melihat jelas pada jarak yang dekat. Untuk membantu penderita miopi, sebaiknya memakai kaca mata berlensa cekung (negatif).
2) Mata hipermetrop (hipermetropi)
Hyperopia
Hipermetropi atau mata jauh adalah cacat mata yang disebabkan lensa mata terlalu pipih sehingga bayangan jatuh di belakang bintik kuning. Hipermetropi disebut pula rabun dekat, karena tidak dapat melihat dekat. Penderita hipermetropi hanya mampu melihat jelas pada jarak yang jauh. Untuk membantu penderita hipermetropi, dipakai kacamata lensa cembung (lensa positif).
3) Mata presbiop (presbiopi)
presbyopia
Presbiopi umumnya terjadi pada orang berusia lanjut. Keadaan ini disebabkan lensa mata terlalu pipih dan daya akomodasi mata sudah lemah sehingga tidak dapat memfokuskan bayangan benda yang berada dekat dengan mata. Gangguan mata seperti itu dapat dibantu dengan memakai kacamata berlensa rangkap.
Di bagian atas kacamata dipasang lensa cekung untuk melihat benda yang jauh, sedangkan di bagian bawahnya dipasang lensa cembung untuk melihat benda dekat.
4) Mata astigmatisma
Astigmatisma-Penyakit-Yang-Sulit-Diketahui-Penyebabnya
Mata astigmatisma adalah cacat mata yang disebabkan kecembungan kornea tidak rata, sehingga sinar sejajar yang datang tidak dapat difokuskan ke satu titik. Untuk membantu penderita astigmatisma dipakai kacamata silindris.
5) Hemeralopi (rabun senja)
Hemeralopi adalah gangguan mata yang disebabkan kekurangan vitamin A. Penderita rabun senja tidak dapat melihat dengan jelas pada waktu senja hari. Keadaan seperti itu apabila dibiarkan berlanjut terus mengakibatkan kornea mata bisa rusak dan dapat menyebabkan kebutaan. Oleh karena itu, pemberian vitamin A yang cukup sangat perlu dilakukan.
6) Katarak
katarak3     katarak
Katarak adalah cacat mata yang disebabkan pengapuran pada lensa mata sehingga penglihatan menjadi kabur dan daya akomodasi berkurang. Umumnya katarak terjadi pada orang yang telah lanjut usia.
7) Buta warna
buta warna mata
Buta warna merupakan gangguan penglihatan mata yang bersifat menurun. Penderita buta warna tidak mampu membedakan warna-warna tertentu, misalnya warna merah, hijau, atau biru. Buta warna tidak dapat diperbaiki atau disembuhkan.
Sumber : http://mengerjakantugas.blogspot.com/2009/08/kelainan-dan-penyakit-pada-indra.html

Hidrosfer

3 Hidrosfer
Air adalah senyawa gabungan dua atom hidrogen dengan satu atom oksigen menjadi H2O.  Sekitar 71% permukaan bumi merupakan wilayah perairan.  Lapisan air yang menyelimuti permukaan bumi  disebut hidrosfer.
Hidrosfer merupakan wilayah perairan yang mengelilingi bumi. Hidrosfer meliputi samudra, laut, sungai, danau, air tanah, mata air, hujan, dan air yang berada di atmosfer. Sekitar tiga perempat dari permukaan bumi ditutupi oleh air. Air di bumi bersirkulasi dalam lingkaran hidrologi, di mana air jatuh sebagai hujan dan mengalir ke samudra-samudra sebagai sungai dan menguap kembali ke atmosfer. Air di alam terbagi menjadi tiga, sebagai berikut.
  • Air di permukaan bumi, meliputi laut, sungai, danau, rawa, salju, es, dan gletser.
  • Air di udara, meliputi uap air, kabut, dan berbagai macam awan.
  • Air di dalam tanah, meliputi air tanah, air kapiler, geiser, dan artois.
Jumlah air di bumi tidak bertambah dan tidak berkurang, namun wujud dan tempatnya sering mengalami perubahan. Perubahan wujud air (padat, cair, dan gas) membentuk suatu siklus atau daur yang disebut siklus/daur hidrologi.
Siklus hidrologi adalah proses perputaran air, dari air menguap menjadi awan, dan apabila sudah mencapai titik jenuh awan tersebut akan jatuh dalam bentuk air hujan begitu seterusnya. Dalam siklus hidrologi air mengalami perubahan bentuk.
Berbagai perubahan bentuk air dalam siklus hidrologi diuraikan sebagai berikut:
  • Proses penguapan air permukaan, seperti air laut, sungai, danau, sawah, dan air yang terkandung dalam tumbuhan menguap karena terkena sinar matahari. Proses penguapan tersebut disebut dengan evaporasi, di mana dalam proses ini terjadi perubahan bentuk air dari cair menjadi uap air atau awan.
  • Uap air dari hasil penguapan pada ketinggian tertentu berubah menjadi awan dan ada yang terbawa angin naik ke pegunungan, karena pengaruh udara dingin air berubah menjadi awan. Dalam proses ini terjadi perubahan bentuk air dari cair menjadi gas (uap) dan berubah lagi menjadi embun bahkan menjadi kristal-kristal es (benda padat).
  • Awan sampai pada suhu dan ketinggian tertentu akhirnya jatuh ke bumi dalam bentuk hujan. Dalam proses ini air yang berbentuk padat (kristal es) jatuh ke permukaan bumi menjadi air. Air hujan yang jatuh di permukaan bumi ada yang mengalir di permukaan tanah (mengalir ke sungai, danau, dan laut) dan ada pula yang meresap ke dalam tanah. Air yang berada di permukaan tanah akan menguap lagi menjadi uap air dan awan, kemudian turun menjadi hujan, begitu seterusnya.
Energi matahari yang datang di permukaan bumi menyebabkan penguapan air ke bagian atmosfer.  Kemudian di atmosfer uap air ini mengalami kondensasi dan selanjutnya akan jatuh sebagai hujan.
Pemanasan oleh sinar matahari menyebabkan suhu air laut di darah tropis lebih panas dibandingkan suhu air laut yang terletak di belahan bumi lainnya.  Akibatnya, timbul arus vertikal ke arah permukaan laut di daerah tropis serta arus ke arah dasar laut di daerah kutub.  Adanya arus vertikal ini juga mengakibatkan perbedaan tekanan teanan air laut antara daerah tropis dengan daerah kutub.  Perbedaan ini bersamaan dengan perputaran bumi serta arus angin akan menimbulkan arus air di permukaan air laut yang membantu distribusi organisme-organisme di laut.
Hidrosfer meliputi samudera, laut, sungai, danau, gletser, salju, air tanah, serta uap air di atmosfer.
Macam-macam bagian dari Hidrosfer :
  1. Samudera-samudera dan laut-laut
  2. Sungai
  3. Danau
  4. Air Tanah

Matahari

Matahari
Matahari termasuk bintang karena dapat memancarkan cahaya sendiri. Matahari tersusun atas gas pijar yang suhunya sangat tinggi. Matahari mempunyai diameter 1,4 juta kilometer (1.400.000 km) atau 109 kali lebih besar daripada diameter bumi. Matahari memiliki gravitasi yang besar hingga menyebabkan anggota tata surya beredar mengelilingi matahari. Secara kimiawi, sekitar tiga perempat massa matahari terdiri atas hidrogen, sedangkan sisanya didominasi helium.
Matahari memancarkan beberapa neutrino sesuai prediksi teori, tetapi detektor neutrino kehilangan 23 jumlahnya karena neutrino sudah berubah rasa saat dideteksi.

Zona radiatif

Kurang lebih di bawah 0,7 radius Matahari, material Matahari cukup panas dan padat sampai-sampai radiasi termal adalah cara utama untuk mentransfer energi dari inti.

Zona konvektif

Di lapisan terluar Matahari, dari permukaannya sampai kira-kira 200.000 km di bawahnya (70% radius Matahari dari pusat), suhunya lebih rendah daripada di zona radiatif dan atom yang lebih berat tidak sepenuhnya terionisasikan. Akibatnya, transportasi panas radiatif kurang efektif. Kepadatan gas-gas ini sangat rendah untuk memungkinkan arus konvektif terbentuk.
Pergerakan Matahari
Matahari mempunyai dua macam pergerakan, yaitu sebagai berikut :
  • Matahari berotasi pada sumbunya dengan selama sekitar 27 hari untuk mencapai satu kali putaran.Gerakan rotasi ini pertama kali diketahui melalui pengamatan terhadap perubahan posisi bintik Matahari.Sumbu rotasi Matahari miring sejauh 7,25° dari sumbu orbit Bumi sehingga kutub utara Matahari akan lebih terlihat di bulan September sementara kutub selatan Matahari lebih terlihat di bulan Maret.Matahari bukanlah bola padat, melainkan bola gas, sehingga Matahari tidak berotasi dengan kecepatan yang seragam. Ahli astronomi mengemukakan bahwa rotasi bagian interior Matahari tidak sama dengan bagian permukaannya. Bagian inti dan zona radiatif berotasi bersamaan, sedangkan zona konvektif dan fotosfer juga berotasi bersama namun dengan kecepatan yang berbeda.Bagian ekuatorial (tengah) memakan waktu rotasi sekitar 24 hari sedangkan bagian kutubnya berotasi selama sekitar 31 hari.Sumber perbedaan waktu rotasi Matahari tersebut masih diteliti.
  • Matahari dan keseluruhan isi tata surya bergerak di orbitnya mengelilingi galaksi Bimasakti. Matahari terletak sejauh 28.000 tahun cahayadari pusat galaksi Bimasakti. Kecepatan rata-rata pergerakan ini adalah 828.000 km/jam sehingga diperkirakan akan membutuhkan waktu 230 juta tahun untuk mencapai satu putaran sempurna mengelilingi galaksi.
Sumber : https://irmavina28blog.wordpress.com/category/ipa/

Pemantulan Bunyi

Salah satu sifat gelombang adalah dapat dipantulkan. Bunyi sebagai salah satu jenis gelombang mekanik tentu memiliki sifat seperti itu.
1. Pemantulan Bunyi pada Kehidupan Sehari-hari
Pada saat kamu bernyanyi di kamar mandi, suaramu terdengar lebih keras dan enak didengar daripada kamu bernyanyi di ruangan yang luas dan terbuka. Suara musik di ruangan tertutup terdengar lebih keras daripada suara musik di ruangan terbuka. Mengapa demikian?
Pada ruangan kecil, bunyi yang datang pada dinding dengan bunyi yang dipantulkan sampai ke telingamu hamper bersamaan sehingga bunyi pantul akan memperkuat bunyi aslinya yang menyebabkan suaramu terdengar lebih keras. Sifat pemantulan bunyi sangat penting bagi beberapa hewan, seperti kelelawar. Kelelawar dapat memancarkan gelombang bunyi sehingga dengan memanfaatkan peristiwa pemantulan bunyi, kelelawar dapat menghindari dinding penghalang ketika terbang di malam hari. Selain itu, kelelawar dapat mengetahui mangsa yang akan disantapnya.
Pemantulan gelombang bunyi juga digunakan manusia untuk mengukur panjang gua dan kedalaman lautan atau danau. Dengan cara mengirimkan bunyi datang dan mengukur waktu perjalanan bunyi datang dan bunyi pantul, panjang suatu gua atau kedalaman suatu tempat di bawah permukaan air dapat ditentukan.
Bunyi pantul yang diterima telah menempuh dua kali perjalanan, yaitu dari sumber bunyi ke pemantul dan dari pemantul ke penerima atau pendengar. Waktu yang dibutuhkan untuk sampai ke pemantul adalah Oleh karena itu, jarak yang ditempuh oleh bunyi yang dipantulkan dapat ditulis sebagai berikut:
dengan: s = jarak yang akan ditentukan (m),
v = cepat rambat bunyi (m/s),
t = waktu yang digunakan untuk menempuh
dua kali perjalanan (s).
Gelombang bunyi ultrasonik dapat digunakan untuk mengetahui sesuatu yang berada di bawah permukaan air. Para nelayan modern memanfaatkan terjadinya gema untuk mencari kumpulan ikan di bawah air dengan alat yang disebut sonar. Gelombang ultrasonik juga dimanfaatkan untuk mengetahui bentuk permukaan laut.
Dengan alat sonar, kedalaman laut dapat dipetakan. Alat sonar memancarkan gelombang ultrasonik ke dasar laut dan dipantulkan kembali oleh permukaan dasar laut. Hasil pemantulan diterima oleh receiver pada alat sonar yang dipasang di kapal.
2. Gaung atau Kerdam
Kamu mungkin pernah mengalami ketika berteriak, suara pantulnya berbeda sedikit dengan suara aslinya. Peristiwa ini disebut kerdam atau gaung. Jadi, gaung atau kerdam adalah bunyi pantul yang hanya terdengar sebagian bersamaan dengan bunyi asli.
3. Gema
Jika dinding pemantul sangat berjauhan, bunyi pantul akan terdengar beberapa saat setelah bunyi asli. Kejadian ini disebut gema. Misalnya, jika kamu berteriak di depan dinding tebing yang tinggi, suaramu seolah-olah ada yang mengikuti setelah selesai diucapkan. Hal ini terjadi karena bunyi yang datang ke dinding tebing dan bunyi yang dipantulkannya memerlukan waktu untuk merambat.
Sumber : https://izzudinzaki.wordpress.com/2015/05/08/pemantulan-bunyi/

Pembentukan Bayangan pada Mata Serangga

Serangga memiliki banyak sekali mata untuk melihat, sehingga mata serangga disebut dengan “mata majemuk” Masing-masing mata serangga tersebut disebut omatidium (jamak: omatidia).
dsds
Masing-masing omatidium berfungsi sebagai reseptor penglihatan yang terpisah. Setiap omatidium terdiri atas beberapa bagian, di antaranya berikut ini.
(1) Lensa, permukaan depan lensa merupakan satu faset mata majemuk.
(2) Kerucut kristalin, yang tembus cahaya.
(3) Sel-sel penglihatan, yang peka terhadap adanya cahaya.
(4) Sel-sel yang mengandung pigmen, yang memisahkan omatidia dari omatidia di sekelilingnya.
 saa
Setiap omatidium akan menyumbangkan informasi penglihatan dari satu daerah objek yang dilihat serangga, dari arah yang berbeda-beda. Bagian omatidia yang lain akan memberikan sumbangan informasi penglihatan pada daerah lainnya. Gabungan dari gambar-gambar yang dihasilkan dari setiap omatidium merupakan bayangan mosaik, yang menyusun seluruh pandangan serangga. Sebagai contoh, mata lalat rumah terdiri atas 6000 bentuk mata yang ditata dalam segi enam (omatidium). Setiap omatidium dihadapkan ke arah yang berbeda-beda, seperti ke depan, belakang, bawah, atas, dan ke setiap sisi, sehingga lalat dapat melihat ke mana-mana. Dengan demikian, lalat dapat mengindera dalam daerah penglihatan dari semua arah. Pada setiap omatidium, terdapat delapan neuron sel saraf reseptor (penerima cahaya), sehingga secara keseluruhan terdapat sekitar. 48.000 sel pengindera di dalam matanya. Dengan kelebihannya tersebut, mata lalat dapat memproses hingga seratus gambar per detik.
Sumber : Buku Siswa Kelas 8 Kurikulum 2013

Pengaruh Radiasi Matahari

Radiasi Matahari adalah pancaran energi yang berasal dari proses thermonuklir yang terjadi di matahari. Kehidupan manusia memang tidak terlepas dari sumber-sumber radiasi. Radiasi yang berarti pemancaran atau penyinaran merupakan penyebaran partikel-patikel elementer dan energi radiasi dari suatu sumber radiasi. Energi radiasi dapat mengeluarkan elektron dari inti atom dan sisa atom ini menjadi muatan positif dan disebut ion positif, sementara itu elektron yang dikeluarkan dapat tinggal bebas atau mengikat ion netral lainnya dan membentuk ion negatif. Peristiwa pembentukan ion positif dan ion negatif dinamakan ionisasi, ini sangat penting sekali untuk diketahui karena melalui proses ionisasi ini jaringan tubuh akan mengalami kelainan atau kerusakan pada sel-sel tubuh. Berdasarkan ada tidaknya ionisasi maka radiasi dibagi dalam 2 kategori yaitu
  1. Radiasi yang tidak menimbulkan ionisasi
    1. Sinar ungu ultra
    2. Sinar merah infra
    3. Gelombang ultrasonik
  2. Radiasi yang dapat menimbulkan ionisasi
    1. Sinar alfa
    2. Sinar beta
    3. Sinar gamma
    4. Sinar X
    5. Proton
Energi radiasi matahari berbentuk sinar dan gelombang elektromagnetik. Radiasi elektromagnetik bisa dibedakan menjadi :
1.    Radiasi yang terlihat oleh mata kita (visible radiation, contohnya cahaya)
2.    Radiasi yang dapat kita rasakan (kulit, wajah), namanya radiasi infra merah.
Panjang gelombang radiasi inframerah lebih panjang daripada panjang gelombang cahaya (visible radiation). Gelombang elektromagnetik menyebar dalam bentuk 3 dimensi (volume), seperti halnya gelombang yang tersebar membentuk sebuah bola (sphere). Dalam hal ini, volumen di sekitar gelombang elektromagnetik bisa berbentuk: benda keras, cairan, gas, tapi bisa juga kekosongan (vacuum).
Menurut Max Planck (1900) pertukaran energi antara radiasi dan materi tidak terjadi secara kontinyu, melainkan pertukaran energi berlangsung melalui satuan energi yang disebut kwantum. Kwantum enegi radiasi (E) suatu gelombang elektromagnetis (sinar gamma, sinar X) sama dengan konstanta Planck (6,62 x 10-27 erg detik) dikalikan dengan frekuensi radiasi.
  Energi radiasi berbanding terbalik dengan panjang gelombang, makin besar energi radiasi makin pendek gelombang dan sebaliknya semakin panjang gelombang akan menyebabkan energi radiasi semakin pendek.
Jumlah total radiasi yang diterima di permukaan bumi tergantung 4 (empat) faktor:
  1. Jarak matahari. Setiap perubahan jarak bumi dan matahari menimbulkan variasi terhadap penerimaan energi matahari.
  2. Intensitas radiasi matahari yaitu besar kecilnya sudut datang sinar matahari pada permukaan bumi. Jumlah yang diterima berbanding lurus dengan sudut besarnya sudut datang. Sinar dengan sudut datang yang miring kurang memberikan energi pada permukaan bumi disebabkan karena energinya tersebar pada permukaan yang luas dan juga karena sinar tersebut harus menempuh lapisan atmosphir yang lebih jauh ketimbang jika sinar dengan sudut datang yang tegak lurus.
  3. Panjang hari (sun duration), yaitu jarak dan lamanya antara matahari terbit dan matahari terbenam.
  4. Pengaruh atmosfer. Sinar yang melalui atmosfer sebagian akan diadsorbsi oleh gas-gas, debu dan uap air, dipantulkan kembali, dipancarkan dan sisanya diteruskan ke permukaan bumi.
Radiasi matahari yang diterima oleh bumi kita (energi matahari) akan diterima dengan cara sebagai berikut:  
  1. Diserap oleh aerosol & awan di atmosfer bumi yang akhirnya menjadi panas. Radiasi yang terserap ini menyebabkan naiknya temperatur gas-gas dan aerosol-aerosol. Aerosol adalah kumpulan cairan kecil atau partikel-partikel solid yang menyebar dalam suatu gas, seperti uap air di atmosfir, debu-debu angkasa, etc.
  2. Ditangkis oleh atmosfer (oleh gas2 dan aerosol-aerosol), dalam hal ini radiasi ditangkis dan disebarkan ke segala penjuru. Sebagian radiasi menuju kembali ke angkasa, sebagian sampai ke permukaan bumi. Penangkisan dan penyerapan radiasi bisa terjadi di segala lapisan atmosfir, yang paling sering lapisan bawah di mana massa atmosfir lebih terkonsentrasi.
  3. Radiasi yang tidak tertangkis maupun terserap oleh atmosfir, sampai ke permukaan bumi. Karena bumi sangat padat, maka radiasi ini bukan ditangkis, melainkan dikembalikan satu arah ke atmosfir (proses ini biasa disebut refleksi – walaupun sebenarnya sama saja dengan tangkisan). Es dan salju merefleksi hampir kebanyakan dari radiasi solar yang sampai ke permukaan bumi, sedangkan laut, merefleksi sangat sedikit.
  4. Radiasi yang sampai ke permukaan bumi yang tidak direfleksi, akan diserap oleh bumi. Di lautan, penyerapan ini sampai pada puluhan meter dari permukaan laut, sedangkan di daratan, hanya pada level yang lebih tipis. Seperti halnya yang terjadi pada atmosfir, penyerapan radiasi di permukaan bumi menyebabkan naiknya temperatur permukaan tersebut.
Beberapa cara bumi melepaskan energi panas yang diterimanya:
1. Emisi radiasi dari permukaan bumi
2. Konveksi
Ada dua faktor yang patut dibahas dalam konveksi, yaitu konduksi dan konveksi itu sendiri. Konduksi adalah perpindahan panas antara dua sustansi dari sustansi yang bersuhu tinggi, panas berpindah ke sustansi yang bersuhu rendah dengan adanya kontak kedua sustansi secara langsung. Konveksi sendiri artinya cairan yang berpindah akibat adanya perbedaan suhu. Expansi termal adalah sifat dari sustansi yang bertemperatur tinggi dimana partikel-partikel sustansi tersebut volumennya meluas/ membesar akibat panas. Maka akibatnya berat jenis partikel itu berkurang.
Karena berkurangnya berat jenis partikel, maka partikel itu akan terdorong ke atas (dalam hal ini udara panas) , sedangkan udara dingin yang ada di atasnya akan turun menggantikannya. Nah sekarang bagaimana proses keluarnya panas (yang berasal dari radiasi solar) dari bumi? Pertama-tama radiasi solar berhasil diserap oleh bumi dan menjadi enerji panas. Panas di permukaan bumi menyebabkan panasnya udara di permukaan oleh proses konduksi. Dari sinilah proses konveksi dimulai.
Udara yang sudah dipanaskan oleh permukaan bumi kemudian naik ke permukaan karena konveksi, hingga menggantikan udara dingin yang berada di atasnya. Udara dingin yang tadinya berada di atas, terdorong ke bawah oleh hawa panas tadi. Karena proses konveksilah jumlah panas yang berhasil dipindahkan bumi ke angkasa lebih tinggi dibandingkan jika hanya terjadi proses konduksi saja. Uap air panas yang naik, mentransfer energi panas itu ke sekelilingnya dan selanjutnya akan berpindah ke bawah lagi.
Pengaruh Radiasi Matahari
a. Radiasi dalam Kehidupan Sehari-hari
Sadarkah kita jika tiap hari tubuh selalu menerima radiasi. Buktinya ada saat kita membuka jendela kamar di pagi hari. Kehangatan sinar matahari merasuki setiap kehidupan. Sinar atau cahaya yang dipancarkan sang surya itu dikenal dengan radiasi inframerah. Orang-orang yang hidup di daerah subtropis pada musim panas atau bila berkunjung ke daerah tropis sebagai turis gemar menjemur diri di pantai untuk mendapatkan radiasi ultraviolet agar kulit tubuhnya berwarna kecoklatan.
Saat ini, manusia dengan rekannya yang terpisah jauh dapat berkomunikasi dengan suara ataupun gambar. Itu juga berkat jasa radiasi gelombang pendek (microwave). Begitu pula hubungan antara seorang astronot yang ada di ruang angkasa dengan operator di pusat pengendali bumi. Bukan hal yang aneh pula hampir setiap dapur di negara-negara maju dilengkapi dengan alat memasak yang disebut microwave. Artinya kita telah banyak memanfaatkan berbagai jenis radiasi untuk memudahkan dan meningkatkan kualitas hidup di bumi.
Sehingga bisa dikatakan radiasi adalah hal yang sudah akrab dengan kehidupan manusia. Sebab radiasi sudah ada di bumi sebelum kehidupan ini lahir. Bahkan, ia sudah hadir di ruang angkasa sebelum bumi itu sendiri ada. Radiasi merupakan bagian dari big-bang yang sejauh kita ketahui lahir kurang lebih dua puluh milyar tahun yang lalu. Sejak itu radiasi menyelimuti ruang angkasa dan merupakan bagian dari bumi.
b. Dampak negatif terhadap kesehatan manusia
  Efek yang ditimbulkan oleh radiasi gelombang elektromagnetik yaitu
  1. Efek fisiologis
Efek ini mengakibatkan gangguan pada organ-organ tubuh manusia berupa, kanker otak dan pendengaran, tumor, perubahan pada jaringan mata termasuk retina dan lensa mata, gangguan pada reproduksi, hilang ingatan, kepala pening.
  1. Efek Psikologis
Merupakan efek kejiwaan yang ditimbulkan oleh radiasi tersebut misalnya timbulnya stress dan ketidaknyamanan karena penyinaran radiasi berulang-ulang. Selain efek dari  radiasi gelombang elektromagnetik, radiasi pengion (radiasi sinar X atau sinar gamma) juga memiliki dampak negatif terhadap kesehatan manusia yaitu pada sistem biologis. Sebagai akibat ionisasi ini terjadi kelainan atu kerusakan pada jaringan.
Beberapa kelainan terhadap tubuh yaitu ;
– Terhadap kulit: menimbulkan keradangan kulit akut.
– Terhadap mata: menimbulkan konjungtivitas dan keratitis. Lensa mata sangat radiosensitif sehingga pada penyinaran 400-500 rad menimbulkan katarak.
– Terhadap alat kelamin:
  1. Dosis 600 rad menimbulkan sterilitas (testis lebih sensitif daripada ovum). Pada dosis rendah dapat menimbulkan mutasi gen dan kelainan pada turunan.
  2. Pada wanit hamil akan terjadi kematian foetus atuu menimbulkan kelainan.
– Terhadap paru-paru: menimbulkan batuk, sesak nafas dan nyeri dada serta fibrosis paru-paru.
– Terhadap tulang: menimbulkan gangguan pertumbuhan tulang serta osteoporosis.
– Terhadap saraf: timbul degenerasi jaringan otak.
– Penyakit radiasi: demam, rasa lelah, kurang nafsu makan, mual, nyeri kepala an mudah mencret.
– Efek genetik: terjadi mutasi gen.
Hal-hal yang dapat dilakukan untuk meminimalkan dampak negatif dari akibat radiasi matahari
1. Proteksi radiasi
Pada pembahasan sebelumnya sudah dibahas akan bahaya radiasi gelombang elektromagnetik, radiasi sinar X atau sinar gamma dari zat medium yang dapat menimbulkan kerusakan pada jaringan tubuh. Untuk menghindari efek-efek yang merugikan tubuh manusia dan makhluk biologis yang diakibatkan radiasi pengion perlu kiranya dimbil suatu tindakan atau perlindungan terhadap radiasi itu sendiri. Tetu saja dalam menerima radiasi itu ada batas-batas tertentu yang masih dapat ditolerir oleh berbagai jaringan.
Misalnya tangan dan kaki boleh menerima lebih banyak radiasi dibandingkan dengan organ gonad atau lensa mata yang sangat peka terhadap radiasi. Salah satu usaha yang dilakukan oleh International Commassion on Radiological Protection (ICRP) untuk menghindari bahaya radiasi maka ditentukannya suatu dosis maksimum yang dapat diperkenankan sebagai pedoman dalam proteksi radiasi. Maksud dari pemakaian dosis limit ini untuk memperoleh standarisasi dalam pelaksanaan poteksi pada pemakaian sumber-sumber radiasi, sehingga masyarakat tidak ungkin mendapatkan radiasi yang membahayakan. Adapun batas dosis bagi masyarakat:
  1. Seluruh tubuh, sumsum tulang kelenjar kelamin: 0,5 rem dalam 1 tahun
  2. Kulit, tulang, kelenjar tiroid: 3 rem dalam 1 tahun
  3. Tangan, lengan bagian bawah,kaki, pangkal kaki: 7,5 rem dalam 1 tahun
  4. Bagian lain dari tubuh: 1,5 rem dalam 1 tahun
2.Metode radioterapi


Sumber : http://riescawardhani.blogspot.com/2012/04/pengaruh-radiasi-matahari-terhadap.html